Kisah masa kecil Nagato, Yahiko, dan Konan

Cerita masa kecil Pain (Yahiko), Nagato(pain ke 7) , dan Konan dimulai saat masa kecil mereka 

Dikisahkan Nagato memiliki rinegan sejak kecil , rinegan tersebut semata mata tidak dimilikinya sejak lahir namun diberikan oleh Uchiha Madara yang asli (bukan Obito), lalu suatu saat kedua orang tua Nagato dibunuh oleh 2 orang shinobi yang berasal dari desa konoha , hal itu memicu kemarahan Nagato yang membuatnya mengeluarkan kekuatan rinegan , akibatnya shinobi dari konoha tersebut mati terbunuh oleh Nagato

Setelah kejadian itu Nagato menjadi sebatang kara dan tak memiliki rumah, akhirnya Nagato bertemu dengan Yahiko dan Konan yang juga merupakan sebatang kara karena kedua orang tua mereka telah terbunuh akibat perang antar desa. 

Saat tim yang berasal dari desa konoha yang terdiri dari 3 legenda sannin yaitu Jiraya, Tsunade dan Orochimaru, mereka ditugaskan di desa Amegakure da melawan Hanzo si salamander, ditengah pertarungan mereka selamat. Setelah itu mereka harus menjalankan beberapa misi lagi di desa hujan

Ketika Jiraya menemukan ketiga anak yang sebatang kara dan tidak mempunyai rumah, Jiraya berniat untuk menjaga mereka dan mendidik mereka agar menjadi shinobi yang handal yang dapat melindungi diri mereka sendiri, alasan yang lain Jiraya menjaga mereka adalah karena Jiraya melihat potensi Nagato yang mempunyai mata Rinegan , Jiraya percaya bahwa Nagato adalah murid yang dapat mengubah dunia shinobi seperti yang dikatakan petapa katak tua di gunung myoboku.

Selama 3 tahun Jiraya terus menemani mereka, dan mereka bagaikan murid dan guru yang saling memahami, Yahiko yang memiliki watak ceroboh, berisik namun memiliki potensi yang tinggi, kebijaksanaan, dan optimis. Nagato yang menampakan perilaku yang kalem dan tidak terlalu menonjol dan memiliki kekuatan menggunakan 5 elemen dasar dalam ninjutsunya, Nagato dapat mempelajari jutsu yang diberikan oleh Jiraya dengan cepat. Dan Konan adalah anak perempuan yang cantik yang memiliki kemampuan manipulasi dan pengendalian unsur kertas mejadi bentuk apa saja seperti shuriken.

Suatu saat mereka bertiga ditantang Jiraya untuk mengalahkannya, dari pertarungan murid dan guru tersebut ketiga anak tersebut menunjukan kemampuan yang hebat dengan koordinasi kemampuan yang hebat. Suatu saat sebelum kepergian Jiraya meninggalkan mereka bertiga Jiraya dan ketiga muridnya menggunakan kostum katak dan saat itu mereka membuat sebuah kartu atau sebuah papan yang bergambar katak dan merah, papan tersebut berfungsi sebagai penunjuk bahwa seorang anggota dari papan tersebut adalah asli dengan membalik kartu papa tersebut.

Sudah 3 tahun berlalu lalu Jiraya meninggalkan ketiga muridnya. Yahiko mengangis terharu karena kepergian gurunya dan berharap gurunya akan kembali lagi. setelah itu mereka bertiga mendirikan sebuah organisasi namun belum bernama dan menjadikan gubuk tempat tinggal mereka sebagai markas , suatu saat musuh datang menyerah markas mereka dan hancurlah markas mereka namun mereka terselamatkan melalui lubang yang pernah dibuatkan oleh Jiraya sebagai jalur pelarian jika terjadi hal yang berbahaya. Yahiko yang merupakan ketua dari organisasi tersebut terus mencari anggota baru dan bermunculan anggota baru yang lain demin menjaga kedamaian Amegakure no sato. Suatu saat mereka berjalan di suatu sungai disaat fajar, dari situlah Yahiko menemukan nama Akatsuki sebagai nama organisasi baru mereka, Akatsuki yang berarti fajar.

Posted in: Akatsuki,Konan,Naruto,Naruto The Last,Pain vs Naruto